
Investasi Kesehatan Internasional di Jakarta, Tantangan dan Peluang Baru
Wakil Gubernur Jakarta, Rano Karno, menyampaikan bahwa Konsorsium Globalasia Indonesia–Turki menunjukkan minat kuat untuk berinvestasi dalam pembangunan rumah sakit internasional dengan nilai mencapai 1,3 miliar dolar AS atau sekitar Rp21 triliun. Proyek ini menjadi bagian dari upaya memperkuat layanan kesehatan publik di Ibu Kota yang memiliki visi sebagai kota global.
"Kami percaya bahwa investasi kesehatan berskala internasional ini akan sejalan dengan prioritas utama Jakarta dalam meningkatkan kualitas layanan kesehatan," ujar Rano melalui pernyataan resmi. Proyek ini juga diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap pengembangan kompetensi tenaga kesehatan serta penguatan ekosistem layanan kesehatan secara keseluruhan.
Rumah sakit yang akan dibangun tersebut dirancang dengan model layanan terpadu, mengambil inspirasi dari Basaksehir Cam dan Sakura City Hospital di Istanbul. Kompleks layanan kesehatan besar ini dikenal dengan pusat-pusat spesialis yang terintegrasi, sehingga layanan lintas spesialisasi akan lebih efektif dan mudah diakses oleh masyarakat.
"Kami terbuka untuk kolaborasi yang bisa memperkuat sistem layanan, transfer teknologi, serta pengembangan kompetensi tenaga kesehatan secara berkelanjutan," tambah Rano. Dengan pendekatan ini, diharapkan mampu meningkatkan standar kualitas layanan kesehatan di Jakarta.
Minat investasi dari Konsorsium Globalasia Indonesia–Turki ini muncul sebagai hasil dari forum bisnis yang diadakan di Istanbul, Turki. Forum tersebut mempertemukan pengusaha dan investor Turki dengan pelaku usaha Indonesia. Acara ini menjadi bagian dari rangkaian peringatan 75 tahun hubungan diplomatik antara Indonesia dan Turki pada tahun 2025.
Selain proyek kesehatan, forum ini juga membuka peluang kerja sama dalam pengembangan infrastruktur dan transportasi perkotaan. Beberapa investor menyampaikan ketertarikan untuk bekerja sama dalam penjajagan lanjutan dengan Istanbul Ticaret Odasi (ITO), sebuah lembaga dagang yang memiliki peran penting dalam pengembangan kota.
"Forum ini bukan hanya sekadar transaksi bisnis, tetapi juga jembatan pengetahuan yang mencakup aspek ekonomi hingga kebudayaan, yang akan memberikan manfaat langsung bagi warga Jakarta," kata Rano. Dalam pertemuan tersebut, disampaikan pula rencana pengembangan proyek-proyek infrastruktur seperti sistem angkutan massal, kawasan Transit Oriented Development (TOD), hingga teknologi manajemen air.
Dari sisi diplomasi, Konsul Jenderal RI di Istanbul, Darianto Harsono, menyebutkan bahwa forum ini merupakan bentuk sinergi antara KJRI Istanbul dan Pemprov DKI Jakarta. "Kami melihat adanya minat yang nyata. KJRI akan memastikan tindak lanjut agar peluang investasi ini bisa segera diwujudkan," ujarnya.
Proyek ini tidak hanya menjadi langkah strategis dalam memperkuat sektor kesehatan, tetapi juga menjadi contoh kerja sama lintas negara yang saling menguntungkan. Dengan pendekatan yang terarah dan kolaborasi yang kuat, Jakarta berpotensi menjadi pusat layanan kesehatan internasional yang mampu bersaing dengan kota-kota lain di dunia.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!